HEADLINE TEXT MARQUE FITURE | CHANGE ALL OF THIS TEXT WITH YOUR OWN | NDYTEEN

Senin, 08 Maret 2010

FOKUS

Runtuhnya Spirit
Kebangsaan Pemud
a

Dalam sebuah acara reality show di salah satu TV, presenter secara spontan bertanya pada penonton acara tersebut yang mayoritas ABG (Anak Baru Gede), tanggal berapa sumpah pemuda diperingati? Sungguh diluar dugaan, banyak diantara mereka yang tidak mengetahuinya. Sisi kulitnya saja mereka, generasi muda kita, banyak yang tidak mengetahui, apalagi sisi dalam dari sumpah pemuda itu, yakni Nasionalisme, tentu banyak yang tidak mempedulikannya. Itulah problem krusial yang melanda generasi kita sekarang ini.
Kesadaran sumpah pemuda tersebut lahir dari sebuah perjalanan panjang bangsa Indonesia dengan berbagai derita rakyat dan pembodohan sistematis yang dilakukan penjajah. Kesadaran tersebut akhirnya terakumulasi menjadi semangat kebangsaan yang integral dalam rangka mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan ikrar pemersatu bangsa. Di mana berbagai kepentingan daerah dapat dilebur atas nama kepentingan nasional. Semangat persatuan dan kesatuan tersebutlah yang kemudian mengantarkan bangsa ini kepada kemerdekaan. Sumpah Pemuda 1928 merupakan spirit dan bukti perjuangan pemuda untuk Indonesia.
Apakah spirit Sumpah Pemuda masih relevan dalam rangka menjawab tantangan globalisasi? Pertanyaan tersebut boleh saja terucap di kalangan pemuda Indonesia hari ini. Namun, yakinlah bahwa founding father bangsa ini telah menorehkan catatan emas bahwa problematika bangsa dapat dipecahkan dengan semangat kebangsaan yang integral sesuai dengan semboyan dan falsafah Bhineka Tunggal Ika yang telah teruji ketangguhannya, bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa Indonesia.
Ah… mengapa terlalu filosofis tema kita kali ini, lihatlah realita di sekitar kita. Boro-boro membawa spirit sumpah pemuda yang dibawa oleh Jong Andalas, Jong Java, Jong Selebes, Jong Borneo , Jong Flores dan jong-jong yang lain, antar kampung saja, antar sekolah saja, bahkan antar kelompok, geng saja, mereka tidak lagi mengusung semangat itu, yang mereka usung sekarang ini adalah genggaman batu, seutas rantai, sebilah pisau, atau lempengan gir, sebagai bahan dan bekal tawuran antar mereka. Semangat itu yang mereka usung, ketika berangkat sekolah, atau ketika melihat konser band, melihat pentas dangdut dan seterusnya. Bukankah berita-berita di koran kita yang menghiasi adalah berita-berita tentang hal itu?
Kalaupun toh sepi berita-berita tentang tawuran antar sekolah, antar geng dan antar kampung, janganlah kuatir kehabisan berita, disana masih banyak stok berita yang menyentak bulu kuduk kita, yang paling trend adalah “mendadak artis” yang diusung oleh semangat mereka. Para ABG kita mendadak menjadi aratis dari video porno yang kemudian disebar ke sesama ABG lewat HP. Ah… masih banyak stok lagi, ketika pelajar kita banyak ditangkap oleh satpol PP karena indehoy dan bermesum ria ditempat-tempat wisata, disaat jam-jam sekolah berlangsung.
Boro-boro mengkaji tema filosofis layaknya nilai sumpah pemuda, bagi mereka yang sekarang ini ada adalah kepentingan pragmatis. Mengapa hidup sekali saja harus dibikin repot. Falsafah ini kan yang diusung oleh mereka, ketika muda hidup berfoya-foya, ketika kawin mendapat istri yang cantik jelita, ketika tua kaya raya tanpa harus bekerja, dan saatnya mati nanti akan masuk surga. Sungguh tanyalah pada mereka, apakah nilai filosofis itu mampu mengubur semangat kebangsaan mereka? Saya yakin jawaban mereka akan sama, kompak ya…
Tayangan
reality show para artis yang banyak mengumbar keglamourannya, tayangan kawin cerainya para artis, atau berita politik yang membuat hati semakin tebal dengan debu-debu dosa.

Okelah dari semangat kebangsaan, bertanah air satu tanah air Indonesia, dan berbangsa satu bangsa Indonesia, bolehlah sedikit mengalami keruntuhan. Masih punya satu senjata lagi kan untuk mempertebal semgat nasionalisme itu, yaitu berbahasa satu bahasa Indonesia? Bukankah mayoritas generasi kita sangat lebah dalam mengkaji dan memahami bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional? Artinya bahasa Indonesia mereka bagus kan? Ah…. Siapa bilang, kalau bahasa Indonesia mereka bagus. EYD mereka sekarang ini banyak tergilas oleh bahasa SMS dan bahasa gaul yang setiap hari mereka amalkan dan dengarkan melalui berbagai macam media. Saya berani bertaruh, ketika kepada mereka disodorkan artikel yang menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar, mata mereka akan menjadi sakit. Berbeda bila ber SMS ria seharian menggunakan bahasa gaul, mereka akan betah dan terasa pada dunia mereka.

Disadari atau tidak, pada generasi kita sekarang ini, nilai-nilai yang di titipkan oleh founding father kita ketika menelorkan ikrar sumpah pemuda, banyak mengalami desakralisasi, yang pada gilirannya akan mengalami keruntuhan nilai-nilai kebangsaan mereka. Sadar atau tidak, mau atau tidak, suka atau tidak, kondisi ini telah menggejala di kalangan remaja kita. Ah… itu kan banyak dialami para remaja kita, sementara para pemudanya kan tidak terkikis oleh racun itu? Okelah… sekarang mari kita tengok para pemuda kita, mahasiswa misalnya, berbedakah mereka dengan para pelajar setingkat SMA kita? Ya… model pergaulannya, model pacarannya, model SMS nya, model belajarnya, model ujiannya, model tawurannya?


Tapi tidak perlu sedih berkepanjangan, yang saya sampaikan diatas itu hanyalah sebagian kecil remaja dan pemuda kita. Masih banyak diantara mereka yang berprestasi, masih banyak diantara mereka yang tetap memegang teguh nilai-nilai kebangsaan, nilai persatuan, nilai akhlak, nilai pergaulan dan seterusnya. Kita masih bisa berharap kepada mereka. Semoga



KOBARKAN SEMANGAT
JUANG PAHLAWAN


Kami putera dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kami putera dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putera dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia


Sumpah pemuda 28 Ontober 1928
Isi sumpah pemuda itu berintikan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Inilah yang selalu menjiwai pemuda-pemudi bangsa Indonesi dalam merebut dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan Indonesia.
Merdeka, merdeka, merdeka, ……………
Tak terasa kita telah sampai pada NOV, bulan yang mengingatkan kita pada jasa para pahlawan Indonesia. Sebut saja seperti Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan pahlawan-pahlawan lainnya. Tentu kita tidak akan pernah lupa pada jasa-jasa serta semangat kobar mereka.
Tentu dari masing-masing kita memiliki makna/arti yang berbeda beda tentang pahlawan, serta tujuan pahlawan itu ada. Merdeka???
Kata merdeka memang patut kita ucapkan saat kita terlepas dari para penjajah. Tapi benarkah kita sudah merdeka?
Kalau kebodohan masih ada dimana-mana, kemiskinan masih meraja rela dari miskin hati sampai miskin harta. Lalu darimana kita bisa benar-benar merdeka? Apakah dengan tidur dan malas-malasan, atau dengan bermain-main saja (dari main game sampai main wanita). Tidak kah kita malu dengan pahlawan-pahlawan terdahulu kita, tidak kah kita sungkan padanya. Bila tidak ………….sungguh kau biadap……..
Maka dari itu marilah sobat sebagai generasi muda kita berjuang keras untuk dapatkan kemerdekaan yang sebesar-besarnya. Jangan sampai kita terjajah dan dikendalikan oleh penjajahan modern saat ini.


ARTI
SEORANG PAHLAWAN
BAGI PEMBAC
A


Pahlawan menurut aku adalah seseorang yang berhasil melepaskan diri dan terlepas dari penjajah. Aku sih g' tahu perjuangan pahlawan-pahlawan kita yang terdahulu, tapi aku sangat bangga cz mereka berhasil bebas dari para penjajah. Yang aku tahu tentang pahlawan saat ini adalah guru-guruku. Yaps,…………dia adalah pahlawan tanpa tanda jasa, tapi anehnya ya,………. Bukannya tanpa tanda jasa, tapi kenapa saat ini banyak yang menjadikan profesi seorang guru sebagai pekerjaan buat dapat uang yang banyak, bahkan ……….stt ………….. korupsi kali za.
Ah,………….g' tahu ah,…….. yang jelas dengan adanya mereka, setidaknya aku sedikit merdeka. Coz, terlepas dari jajahan kebodohan.
Thank to my teacher ………..
Jasa-jasamu tak akan pernah kulupakan, tapi kalau lupa??? Za ma'ap……….
By: SAKURA (XI)

Komentar :

ada 0 komentar ke “FOKUS”

Posting Komentar

Pengikut